Minggu, 19 Januari 2014

Waingapu. Dalam beberapa bulan terakhir, kiat blusukan bupati Sumba Timur, Gidion Mbiliyora (GBY) ke sejumlah desa sambil berkantor di ibukota kecamatan patut diberi acungan jempol. Langkah tersebut dilakukan dengan mengunjungi sejumlah wilayah yang menjadi target program selama beberapa bulan sesaat setelah palu dijatuhkan DPRD dan yang telah dilakukan oleh SKPD-SKPD nan langsung berada dalam kewenangan eksekutif. Tentu hal ini memberi dampak baik karena dapat melihat dari dekat sejauh mana pelayanan telah diterima masyarakat, di sisi lain masyarakat merasa diperhatikan meski dengan roti yang jumlahnya terbatas untuk dirasakan. Semua desa dalam suatu kecamatan diusahakan dapat dikunjungi paling tidak bertemu untuk mendengarkan keluhan warga desa baik itu terhadap pelayanan yang diberikan kepala desa beserta aparat maupun sejumlah masalah lain yang dapat diberikan sebagai jalan keluar atau dapat sementara ditampung untuk ditemukan pemecahan ketika balik dan berada di ibukota kabupaten.
Mengunjungi desa tentunya bupati tidak sendirian dan biasanya didampingi asisten atau bilamana perlu sejumlah kepala dinas yang khusus membidangi layanan yang diterima masyarakat.Bahkan di beberapa tempat bersama anggota DPRD jikalau bukan ketua.
Sejumlah desa dalam beberapa kecamatan telah dikunjungi termasuk di antaranya adalah desa-desa dalam kecamatan wilayah paling selatan, kecamatan Karera. Selama berkantor di kecamatan tersebut banyak hal yang dibuat. Oleh masyarakat setempat dapat menunjukan potensi yang dimiliki tidak hanya dalam bentuk fisik berupa lahan pertanian  dan atau peternakan namun pertunjukan budaya yang dapat dinikmati oleh setiap yang hadir pada saat kunjungan dilakukan berupa tarian dan seni budaya lainnya.
Dalam  mengunjungi  kecamatan Pahunga Lodu di wilayah timur, kepada pemerintah setempat telah disampaikan akan berkantor selama beberapa hari. Dan untuk hal tersebut, camat beserta jajarannya termasuk unit pelaksana teknis mempersiapkan dengan mengundang  semua unsur baik dari pihak pemerintah desa dan tokoh masyarakat membicarakan  pendelegasian  tanggung jawab akan menjemput di masing – masing tempat yang akan di kunjungi.

Menjemput bupati di desa adalah suatu kehormatan yang sudah barang tentu  harus dengan matang dipersiapkan. Hal-hal yang bersifat teknis mulai dari cara menjemput yang baik, siapa yang harus berada  di depan, sajian apa  yang layak diberikan, pesan mana yang patut disampaikan bahkan apa yang harus diberikan kepada tamu dan apalagi dihormati. Semua hal ini dilakukan dengan ikhlas karena memang demikian adanya. Kehidupan yang terjadi tidak dengan keterpaksaan hanyalah suatu persembahan. Kehidupan sosio kultural demikian tetap ada dan dinikmati oleh setiap kita di Desa. 

Kamis, 16 Januari 2014

Akhir-akhir ini penggunaan media sosial entah itu facebook, twitter, line, kakaotalk,dll memberi dampak sangat luas bagi sejumlah kallangan tanpa mengenal usia tua atau muda, kakek-nenek atau cucu-cici, politikus, birokrat atau apa saja dan memiliki keasyikan tersendiri sebab dengan penggunaan media sosial tersebut dapat memberikan kepuasan bathin dan memiliki pengaruh yang tentunya bersifat baik pun juga buruk. Namun terkadang tidak disadari dengan hal ini khusus bagi saya sangat bernilai bagi kemajuan diri yang pada akhirnya dituntut harus memiliki pengetauan sehingga tidak dibilang ketinggalan jaman. Meski dengan kurangnya signal-karena saya emang  kesehariannya tinggal di kisaran  remote area - di Kampung- bahasa Sumbanya. Namun tidak menyurutkan nyali untuk paling tidak tahu sedikit dari pada tidak tahu sama sekali.....maka solusinya, sayapun harus menghabiskan waktu berjam-jam di rumah teman yang pada gilirannya menggunakan sejumlah jurus untuk memperoleh pengetahuan secukup dan dapat diterapkan pada pembelajaran ketika sedang sendiri berada di rumah yang sedang tidak terkaver dengan jaringan. dan untuk itu latihan sedikit agak matang, bertanya sebanyak - banyak kepada yang punya ilmu apalagi jika dapat diperoleh dengan cara free. Memang terkadang saya harus datang kerumah teman atau relasi, sekalian silaturahmi dan mengeluarkan sejumlah jurus untuk maksud pembelajarannya tercapai. Ketika balik pada habitatnya yang terkadang tidak tersedia daya - arus listrik yang memadai, harus lagi berupaya mencari jurus baru hingga benar dapat tersedia entah itu dengan cara membeli power bank atau accu beserta dengan inverter solar cell atau apalah namanya yang penting tetap harus diadakan daya yang memadai untuk dapat digunakan dan tetap berkomunikasi dengan relasi. Beberapa cara yang ditempuh untuk maksud ini dapat tercapai  mengeluarkan biaya tambahan adalah suatu kewajiban semisal menyediakan cost pembelian generator beserta charger atau dengan cara lain,  nunut pada tetangga yang memiliki modul solar cell. Bagi sebagian tetangga cara demikian mengingatkan saya pada pengalaman hidup tempo dulu di mana untuk memasak, mama mengajak saya dengan membawa sabuk kelapa untuk mengambil api dari tetangga sebelah sambil meniup dan berjalan dengan mengayun-ayunkan punuk berapi penuh asap biar selamat sampai dirumah hingga dapat merebus air....namun terkadang mama harus dengan bebas meneriak manggil nama saya jika mama sedang sibuk dan hanya meminta saya untuk dapat mengambil api dari tetangga yang terkadang saya tidak segera pulang. Kearifan ini sedang berubah seiring dangan perkembangan yang terjadi, namun kalau seorang guru yang datang dengan meminta nunut ngecas pada tetangga makin asyik sebab ada kunjungan dan tentunya akan ada pembicaraan ringan yang dapat sambil ngopi disampaikan. Perubahan inipun dianggap suatu kewajaran karena peradaban memang demikian adanya.

Rabu, 15 Januari 2014

Waingapu - Mengawali pembelajaran hari ini di tahun baru 2014, memberi nilai lebih dengan
beberapa hal dari cerita pegalaman selama liburan akhir tahun oleh siswa kelas 9 pada sekolah tempat saya mengajar.

sebelum liburan tiba, telah diingatkan kepada  masing-masing siswa agar senantisa  membawa lembar catatan yang dapat digunakan sewaktu-waktu bilamana perlu ketika melihat suatu peristiwa untuk dishare bersama masuk libur  dan ternyata memang demikian. Seorang siswa   datang dan menunjukan sejumlah kertas yang dipenuhi tulisan untuk disampaikan kepada rekannya sekelas. dan ternyata sejumlah  kertas yang dibawa siswa dalam kelas ternyata dibuat dan dibungkus dalam anyaman tikar dan  saat diminta siswa untuk membacakan cerita  dengan malu beberapa diantara mereka memulai dengan membaca ada dalam  bahasa Inggris bagaimana menghadiri upacara prosesi pemakaman yang harus menghabiskan waktu berhari-hari sebelum tiba hari pemakaman dengan bermain judi. Ada pula yang menghabiskan masa liburan dengan mendatangi area cekdam yang baru dibangun pada tahun anggaran yang lalu dan bercerita bagaimana mereka mancing belut dan berburu  belibis sebangsa bebek lokal yang memang banyak dikisaran cekdam yangbaru dibangun. apa yang menarik dari peristiwa pembelajaran hari ini adalah terdapat sejumlah siswa yang  ingin menunjukan hasil dari yang dialami,keunikannya adalah kewajiban untuk menceritakan dalam bahasa Inggris dan saling melengkapi cerita dari masing-masing kelompok sehingga dari antara mereka  saling rebutan bahkan mereka sampai-sampai harus mengundang teman dari kelas 7 dan atau kelas 8 agar dapat memberikan kesaksian yang tentunya juga disampaikan dalam bhasa yang sama, yani bahasa yang sama yaitu… bahasa Inggris

Sample Text

Diberdayakan oleh Blogger.

Sample text

Sample Text

Social Icons

Followers

Featured Posts

Social Icons

Pages

Video

Popular Posts

Our Facebook Page