Kamis, 16 Januari 2014

Akhir-akhir ini penggunaan media sosial entah itu facebook, twitter, line, kakaotalk,dll memberi dampak sangat luas bagi sejumlah kallangan tanpa mengenal usia tua atau muda, kakek-nenek atau cucu-cici, politikus, birokrat atau apa saja dan memiliki keasyikan tersendiri sebab dengan penggunaan media sosial tersebut dapat memberikan kepuasan bathin dan memiliki pengaruh yang tentunya bersifat baik pun juga buruk. Namun terkadang tidak disadari dengan hal ini khusus bagi saya sangat bernilai bagi kemajuan diri yang pada akhirnya dituntut harus memiliki pengetauan sehingga tidak dibilang ketinggalan jaman. Meski dengan kurangnya signal-karena saya emang  kesehariannya tinggal di kisaran  remote area - di Kampung- bahasa Sumbanya. Namun tidak menyurutkan nyali untuk paling tidak tahu sedikit dari pada tidak tahu sama sekali.....maka solusinya, sayapun harus menghabiskan waktu berjam-jam di rumah teman yang pada gilirannya menggunakan sejumlah jurus untuk memperoleh pengetahuan secukup dan dapat diterapkan pada pembelajaran ketika sedang sendiri berada di rumah yang sedang tidak terkaver dengan jaringan. dan untuk itu latihan sedikit agak matang, bertanya sebanyak - banyak kepada yang punya ilmu apalagi jika dapat diperoleh dengan cara free. Memang terkadang saya harus datang kerumah teman atau relasi, sekalian silaturahmi dan mengeluarkan sejumlah jurus untuk maksud pembelajarannya tercapai. Ketika balik pada habitatnya yang terkadang tidak tersedia daya - arus listrik yang memadai, harus lagi berupaya mencari jurus baru hingga benar dapat tersedia entah itu dengan cara membeli power bank atau accu beserta dengan inverter solar cell atau apalah namanya yang penting tetap harus diadakan daya yang memadai untuk dapat digunakan dan tetap berkomunikasi dengan relasi. Beberapa cara yang ditempuh untuk maksud ini dapat tercapai  mengeluarkan biaya tambahan adalah suatu kewajiban semisal menyediakan cost pembelian generator beserta charger atau dengan cara lain,  nunut pada tetangga yang memiliki modul solar cell. Bagi sebagian tetangga cara demikian mengingatkan saya pada pengalaman hidup tempo dulu di mana untuk memasak, mama mengajak saya dengan membawa sabuk kelapa untuk mengambil api dari tetangga sebelah sambil meniup dan berjalan dengan mengayun-ayunkan punuk berapi penuh asap biar selamat sampai dirumah hingga dapat merebus air....namun terkadang mama harus dengan bebas meneriak manggil nama saya jika mama sedang sibuk dan hanya meminta saya untuk dapat mengambil api dari tetangga yang terkadang saya tidak segera pulang. Kearifan ini sedang berubah seiring dangan perkembangan yang terjadi, namun kalau seorang guru yang datang dengan meminta nunut ngecas pada tetangga makin asyik sebab ada kunjungan dan tentunya akan ada pembicaraan ringan yang dapat sambil ngopi disampaikan. Perubahan inipun dianggap suatu kewajaran karena peradaban memang demikian adanya.

0 komentar:

Posting Komentar

Sample Text

Diberdayakan oleh Blogger.

Sample text

Sample Text

Social Icons

Followers

Featured Posts

Social Icons

Pages

Video

Popular Posts

Our Facebook Page