Rabu, 31 Agustus 2016

Waingapu.pph
“lima belas menit lagi pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan GT 502 akan mendarat di bandara Internasional Soekarno-Hatta”, demikian informasi awak kabin pesawat, tak lama berselang benar pesawat landing kamipun diminta menuruni tangga  pesawat menuju pintu keluar. Menunggu bagasi akupun sempat bercengkrama dengan pa Jemi kepala SMP SATAP LANGIRA , rekan seperjalanan dari Sumba.
“kamu inap dimana”tanyaku.
“langsung Mangga Dua” ungkapnya sambil mengemas bagasi.
“kalo begitu ya sama-sama sajalah”.
Segera kami menuju pangkalan taxi lalu terjadi kesepakatan 250.000 harga  penawaran tujuan Mangga Dua.
Dalam perjalanan tak lepas mata memandang sejumlah bangunan tinggi menjulang sedang di negeri kami Sumba Timur adalah barang yang jarang terlihat, kamipun menikmati perjalanan sambil sesekali pak supir bertanya karena mendengar celotehan kami.
“Bapak dari Timur ya....”
“Iya pa, dari Sumba-NTT,” menjawab seolah kesan perkunjungan yang sudah biasa ke Jakarta. Sesungguhnya ini baru lagi setelah sekian lama sejak pertama datang pada  September 1993, masih kuliah dulu sebagai delegasi  NTT di istana wakil Presiden, yang saat itu oleh bapak Tri Sutrisno membuka kegiatan Musyawarah Besar ke  V Gerakan Mahasiswa Kosgoro dan  kemudian bersama rombongan melanjutkan perjalanan ke  Palembang.  Namun kini Ibu Kota Negara telah jauh berubah.
Kurang lebih 40 menit kemudian, kamipun tiba sebab hari sudah menjelang malam dan jalanan yang sering macet  terpantau lancar  oleh pa supir yang kemudian kami paham pa supirnya menggunakan grab-suatu applikasi yang sudah tak jarang digunakan nitizen memantau arus kendaraan di kisaran Jakarta.
“Terima kasih pa”, ungkapan kami usai pa supir menurunkan bagasi dan membayar taxi .
Di lobby Hotel Panitia sibuk melayani pendaftaran peserta yang datang dari seluruh penjuru tanah air, ada dari Aceh Pidie, dari kalimantan Utara, dari Papua dan kami pun mendaftar pada panitia penanggung jawab  asal  NTT.
“Sebentar bapak-bapak dan ibu-ibu, kita akan pindah hotel karena kamar di Hotel ini sudah penuh,” ungkapan Panitia. Ada yang bertanya mengapa harus kita pindah, termasuk aku, sebab jarak penginapan dari tempat penyelenggaraan kegiatan berkisar 500 meter....namum panitia menjawab, ” ada kendaraan yang akan menjeput bapak ibu setiap saat dari tempat bapak ibu akan menginap”.
“Pembukaan oleh bapak Dirjen akan segera dilakukan, dimohon para peserta kegiatan segera menuju lantai 27 atrium 2...” demikian informasi  Panitia. Dengan terpaksa meninggalkan barang2, kamipun menuju tempat kegiatan yang mana peserta dari daerah lain sudah menanti dan acara pembukaan sudah sedang dimulai. Kejadian serupa di Hotel Maharaja-Jakarta Selatan, saat mengikuti kegiatan  Bimtek Penilaian angka Kredit Guru dalam Jabatan beberapa saat yang lalu.
“ingat bantah ini digunakan dengan penuh tanggung jawab  dan jangan lupa membayar pajak sebab dari pajak yang bapak ibu kembalikan ke kas negara itulah yang akan membiayai kegiatan yang ada di negeri Ini” demikian pesan pa Dirjen.

Usai Pembukaan kembali pada panitia untuk penyelesaian administrasi – pelaporan dan untuk mendapatkan kamar di hotel sebelah. Keesokan hari kegiatan sesungguhnya baru dimulai.

0 komentar:

Posting Komentar

Sample Text

Diberdayakan oleh Blogger.

Sample text

Sample Text

Social Icons

Followers

Featured Posts

Social Icons

Pages

Video

Popular Posts

Our Facebook Page